Derita Affiliate di Balik Sukses Platform Affiliate Marketing Travel & Hotel

by Admin 09-Jan-2024

Di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi yang semakin pesat, industri pariwisata dan hotel tidak lagi sama seperti beberapa dekade yang lalu. Salah satu elemen yang telah merevolusi cara kerja sektor ini adalah affiliate marketing. Affiliate marketing alias pemasaran afiliasi telah menjadi bagian penting dari strategi digital marketing di berbagai industri, termasuk industri pariwisata dan perhotelan. Fenomena ini membuka peluang bagi ribuan aktivis digital seperti content creator dan blogger untuk mendapatkan penghasilan dengan mempromosikan produk dan layanan tertentu.

Affiliate marketing dalam konteks pariwisata dan perhotelan bekerja dengan cara yang relatif sederhana. Seorang affiliate, seperti content creator dan travel blogger atau pengelola website web pariwisata, akan mendaftarkan diri pada program affiliate marketing yang ditawarkan oleh berbagai platform booking hotel atau travel agent online. Affiliate yang sudah terdaftar akan menyisipkan link yang mengarah pada halaman penjualan produk platform bersama dengan konten yang dibagikannya melalui platform media sosial, blog, atau website mereka. Ketika pengunjung mengklik link tersebut dan melakukan pembelian atau pemesanan, affiliate akan mendapatkan komisi.

Namun kenyataan tidak selalu seindah harapan bagi para affiliate. Kenyataanya untuk bisa memperoleh penghasilan mereka harus bekerja keras dan memutar otak terus menerus. Selain mencari cara agar audience mereka tertarik untuk membeli produk yang dipromosikannya, affiliate juga harus berakrobat menyikapi aneka ketentuan dan kebijakan platform. Meskipun sebagian besar dari mereka merasa beberapa aspek dari ketentuan tersebut kurang menguntungkan, kadang-kadang memberatkan, mereka tetap harus menerimanya. 

Alasannya cukup sederhana: mereka tidak memiliki alternatif lain.

1. Platform Affiliate Marketing Hotel Populer

Saat kita membahas affiliate marketing dalam industri pariwisata dan perhotelan, ada beberapa platform yang langsung terlintas di benak kita. Booking.com, Expedia, Hotels.com, Agoda, dan Airbnb adalah beberapa nama besar yang telah mendominasi industri ini selama beberapa tahun terakhir.

Kenalan sedikit satu per satu ya.

Booking.com adalah platform reservasi hotel online terbesar di dunia, menawarkan akses ke lebih dari 2 juta properti di 220+ negara. Dari hotel berbintang lima super mewah hingga bed and breakfasts yang murah meriah, Booking.com memiliki berbagai pilihan untuk setiap jenis traveler.

Expedia adalah platform reservasi travel online yang menawarkan tiket pesawat, hotel, penyewaan mobil, dan pengalaman liburan lainnya. Dengan cakupan produk di lebih dari 70 negara, Expedia merupakan destinasi one-stop shopping untuk kebutuhan traveller.

Hotels.com adalah platform lain yang menawarkan berbagai pilihan akomodasi, mulai dari hotel mewah hingga motel murah. Selain itu, Hotels.com juga dikenal karena program loyalitasnya yang menarik. Salah satunya pelanggan dapat memperoleh satu malam gratis setelah menginap sepuluh malam.

Agoda adalah platform reservasi perjalanan berbasis di Asia dengan cakupan pasar yang luas terutama di kawasan Asia-Pasifik, meskipun juga menawarkan pilihan akomodasi di seluruh dunia. Selain hotel, Agoda juga menawarkan pemesanan untuk tiket pesawat dan layanan perjalanan lainnya.

Airbnb telah mengubah cara pandang banyak orang tentang akomodasi wisata. Alih-alih aneka pilihan hotel, Airbnb menawarkan platform bagi individu untuk menyewakan rumah atau ruangan di rumah mereka. Sebuah konsep baru yang memberikan pengalaman yang lebih personal dan unik.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Program affiliate marketing dari platform-platform di atas bekerja dengan cara yang relatif serupa. Affiliate mendaftar untuk menjadi bagian dari program, dan setelah diterima, mereka akan mendapat link affiliate dan mungkin juga materi pemasaran lainnya. Ketika calon konsumen tertarik oleh promosi yang dilakukan affiliate dan melakukan pemesanan melalui link affiliate yang disisipkan dalam konten promosi tersebut, affiliate akan mendapat komisi.

Mengapa Mereka Sangat Populer?

Berbagai faktor membuat platform-platform ini populer di kalangan afiliasi. Pertama, mereka menawarkan akses ke basis pelanggan yang luas dan beragam. Kedua, mereka menyediakan alat dan dukungan pemasaran untuk membantu afiliasi sukses. Ketiga, kebanyakan dari platform-platform ini memiliki merek yang kuat dan dapat dipercaya, yang dapat meningkatkan konversi. Terakhir, meskipun ada kelemahan dan tantangan yang akan kita bahas nanti, kesempatan untuk mendapatkan komisi dari pemesanan hotel dan perjalanan tetap merupakan prospek yang menarik bagi banyak afiliasi.

2. Kelemahan Platform Affiliate Marketing Hotel Populer

Meski menjanjikan, program-program affiliate marketing pariwisata dan perhotelan pada umumnya memiliki sejumlah kelemahan yang banyak dikeluhkan oleh affiliate.

Berikut adalah beberapa di antaranya:

Pembayaran Komisi Lambat

Hampir semua affiliate mengeluhkan lambatnya pembayaran komisi dari platform-platform affiliate marketing pariwisata dan perhotelan ini. Misalnya saja rata-rata platform membayar komisi affiliate 60 hari setelah tamunya check-out. Padahal yang namanya pemesanan akomodasi untuk perjalanan wisata bisa jadi check-in-nya saja masih beberapa bulan ke depan. Belum lagi selama sekian bulan sebelum konsumen check-in, bisa saja mereka membatalkan akomodasi yang sudah dipesannya itu.

Jadi berapa lama affiliate harus menunggu untuk memperoleh komisinya? Minimal 2 bulan. Maksimal tidak terbatas, bisa 3 atau 6 bulan atau malah setahun. Bahkan bisa jadi tidak sama sekali kalau tiba-tiba konsumen membatalkan pemesanannya.

Komisi Rendah

Hal lain yang sering dikeluhkan affiliate produk pariwisata dan perhotelan adalah komisi yang rendah. Secara umum platform-platform affiliate marketing pariwisata dan perhotelan menawarkan pembagian dari komisi yang diperoleh platform dari hotel, sebagian untuk affiliate sementara sebagian lainnya untuk platform. Dan seperti bisa kalian semua bayangkan, bagian affiliate biasanya jauh lebih lecil.

Secara umum bagian komisi yang diperoleh affiliate berada di kisaran rata-rata 2-4% dari harga pemesanan. Bisa jadi sangat kecil jika hotel yang dibooking konsumen harganya murah. Angka yang kecil itu bisa jadi terasa lumayan kalau affiliate bisa menghasilkan volume penjualan yang lumayan besar. Sayangnya kebanyakan affiliate produktivitasnya tidak sebesar itu. Apalagi affiliate-affiliate pemula yang baru mengawali perjalanannya di dunia affiliate marketing.

Data Kurang Transparan

Transparansi adalah kunci penting lain dalam affiliate marketing, sayangnya tidak semua platform menyediakan laporan yang detail dan jelas. Sebagian affiliate merasa tidak dapat melihat dengan jelas dari mana penghasilan mereka berasal atau berapa banyak penghasilan yang mereka peroleh dari setiap penjualan.

Batasan Geografis

Batasan geografis adalah kelemahan lain yang banyak dikeluhkan affiliate dari beberapa platform. Beberapa program affiliate marketing hanya menawarkan komisi untuk penjualan yang dibuat di negara-negara tertentu saja. Bagi affiliate yang memiliki audiens global tentu hal ini merugikan karena membatasi potensi pendapatan mereka.

Umur Cookie Pendek

Sejauh ini hampir semua platform affiliate marketing menggunakan cookie untuk menandai affiliate yang menghasilkan penjualan. Umur cookie mengacu pada jangka waktu dimana seorang affiliate masih bisa mendapatkan komisi dari pembelian yang dilakukan konsumen melalui aktivitas promosi yang dilakukannya. Jika umur cookie pendek, misalnya hanya 24 jam, affiliate tidak akan mendapatkan komisi jika konsumen tersebut melakukan pembelian setelah batas waktu 24 jam itu terlampaui.

3. Dampaknya Terhadap Affiliate

Kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh para affiliate bukan hanya menjadi hambatan dalam mengoptimalkan potensi pendapatan mereka, tetapi juga berdampak signifikan terhadap waktu dan usaha yang mereka investasikan. Misalnya, pembayaran komisi yang lambat tidak hanya mempengaruhi pendapatan mereka, tetapi juga membuat mereka sulit merencanakan dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka.

Sementara itu komisi yang rendah menyurutkan motivasi affiliate, terutama mereka yang mengandalkan pendapatan ini sebagai sumber penghasilan utama atau pemula yang aktivitas promosinya belum menghasilkan volume penjualan yang cukup signifikan. Affiliate harus menginvestasikan waktu dan tenaga untuk memproduksi konten dan mendatangkan trafik, sebelum akhirnya dapat menghasilkan penjualan. Jika kompensasinya tidak sebanding, mereka mungkin merasa kerja keras mereka tidak dihargai.

Data yang kurang transparan dan batasan geografis juga bisa membuat affiliate merasa tidak berdaya. Mereka akan kesulitan untuk menentukan strategi yang paling efektif, atau mengembangkan metode terbaik untuk menjangkau dan mempengaruhi audiens mereka. Ketidakpastian ini dapat menambah stres dan mempengaruhi produktivitas mereka.

Terakhir, umur cookie yang pendek bisa membuat affiliate kehilangan banyak peluang. Mereka mungkin akan merasa frustasi jika sebagian besar penjualan yang dihasilkan lewat promosinya ternyata terjadi setelah umur cookie terlewati dan karenanya mereka tidak mendapatkan komisi.

4. Platform Affiliate Marketing yang Ideal

Idealnya semua program affiliate marketing harus dirancang dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat, termasuk affiliate. Oleh karena itu platform affiliate harusnya mencari cara untuk mengatasi masalah-masalah yang mengurangi potensi affiliate mendapatkan penghasilan.

Untuk mengatasi masalah pembayaran komisi yang lambat, platform affiliate marketing seharusnya berusaha membayar komisi dengan lebih cepat, misalnya dengan mengurangi retention period atau menawarkan opsi pembayaran yang lebih fleksibel.

Platform affiliate marketing juga harus lebih bisa menghargai usaha affiliate menghasilkan penjualan dengan menawarkan komisi yang lebih kompetitif. Sementara di sisi lain platform affiliate marketing juga harus lebih transparan dalam menyajikan data yang lebih detail dan mudah dimengerti. Afiliasi harus dapat dengan mudah mengetahui dari mana pendapatan mereka berasal dan bagaimana mereka dapat mengoptimalkan strategi mereka.

Batasan geografis dan batasan umur cookie yang cenderung pendek juga perlu ditinjau. Pada prinsipnya, kapanpun pembelian dilakukan, selama yang melakukan adalah konsumen yang didatangkan affiliate, mereka berhak mendapat kompensasi dari usaha yang dilakukannya.

Selain mengatasi masalah-masalah tersebut, ada beberapa perubahan lain yang dapat membuat program affiliate marketing menjadi lebih menarik. Pertama, program afiliasi harus menawarkan dukungan yang lebih baik kepada affiliate. Dukungannya seperti apa? Misalnya berupa dukungan teknis, sumber daya pemasaran, atau pelatihan tentang bagaimana mengoptimalkan strategi mereka.

Kedua, pengelola platform affiliate marketing harus lebih terbuka terhadap feedback dan saran dari affiliate. Mereka harus bersedia mendengarkan dan mengimplementasikan perubahan yang dapat membuat program mereka lebih baik.

Terakhir, program affiliate marketing ideal akan menghargai usaha dan dedikasi para affiliatenya. Salah satu cara yang bisa digunakan misalnya memberikan insentif atau bonus kepada affiliate yang menghasilkan volume penjualan tinggi atau membuat sistem yang memungkinkan affiliate untuk mendapatkan penghasilan pasif jangka panjang.

Kesimpulan

Jelas bahwa industri affiliate marketing, terutama dalam sektor pariwisata dan perhotelan, membutuhkan perubahan. Meski platform-platform yang ada telah memberikan manfaat dan peluang besar bagi banyak affiliate, ada banyak hal yang perlu disempurnakan untuk meningkatkan minat calon affiliate dan dedikasi affiliate yang sudah ada.

Dalam sebuah industri yang sangat kompetitif di mana affiliate memiliki peran penting dalam membawa pelanggan, penghargaan terhadap usaha dan kontribusi affiliate adalah suatu keharusan. Baik itu berupa pembayaran komisi yang tepat waktu dan adil, data yang transparan, atau dukungan yang efektif. Peningkatan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih memacu produktivitas affiliate.

Coba halloBALI.id

halloBALI.id merupakan platform affiliate marketing untuk produk pariwisata dan perhotelan di Bali yang hadir untuk mengeliminasi semua kelemahan di atas. Beberapa hal yang perlu dicatat diantaranya:

  1. Tanpa harus menunggu berlama-lama, affiliate halloBALI.id akan langsung menerima komisi begitu transaksi terjadi dan pembeli menyelesaikan proses pembayarannya secara elektronik.

  2. Meskipun sama-sama menerapkan pembagian komisi yang diterima dari merchant, halloBALI.id memberikan bagian yang jauh lebih besar untuk affiliate. Affiliate mendapatkan 90% sementara platform hanya mengambil 10% saja.

  3. Data transparan dan real time. Affiliate bisa melihat perjalanan masing-masing transaksi dan hitung-hitungan pendapatan yang diperolehnya secara real time. Kapan transaksi terjadi, berapa harga jualnya, berapa komisi yang diberikan merchant, berapa bagian komisi yang didapat, semua bisa dilihat melalui dashboard affiliate.

  4. halloBALI.id tidak menetapkan batasan geografis untuk pemasaran, penjualan, dan kebijakan komisi. Darimanapun pembelinya, selama transaksinya benar-benar terjadi, affiliate akan tetap mendapatkan komisinya.

  5. Terakhir, halloBALI.id tidak menggunakan teknologi cookie sehingga kemungkinan affiliate kehilangan pendapatan karena umur cookie yang terlalu singkat tidak akan terjadi.

Tertarik?
Pasti tertarik dong!